Minggu, 26 April 2015

Ulama dari Kalimantan Selatan

Guru Sekumpul

Saat-saat kelahiran Abah Guru Sekumpul

Bertepatan dengan kedatangan Tentara Jepang tahun 1942 ke Martapura . Fitnah sungguh merajalela, Keluarga Abah guru waktu itu mengungsikan keluarganya mencari tempat yang paling aman, agar istrinya dapat melahirkan dengan selamat. Dengan sembunyi-sembunyi dibawalah istrinya yang sudah hamil tua tersebut, bersama ibu (Salabiah), dengan menggunakan jukung (perahu kecil) melewati sawah dan sungai menuju Desa Tunggul Irang Seberang, menuju ke rumah salah seorang paman Salabiah yang bernama Abdullah, dimana rumahnya berdampingan dengan rumah Tuan Guru H. Abdurrahman tokoh ulama masyarakat Tunggul Irang Seberang. Meskipun Masliah bukanlah keponakan ujud (langsung) dari Paman Abdullah, perhatian dan perlakuan beliau terhadap mereka sangatlah baik, padahal kehidupan beliau sendiri sangatlah kekurangan.
Dipilihnya Desa Tunggul Irang Seberang sebagai tempat untuk berlindung adalah karena dianggap paling aman di saat itu. Selama masa Tuan Guru H. Adu (Panggilan Tuan Guru H. Abdurrahman) tinggal dan dibesarkan di Desa Tunggul Irang tersebut, tentara kolonial tidak pernah menginjakkan kakinya di desa ini. Sebab setiap kali akan menuju desa tersebut, selalu saja mendapat halangan dan rintangan yang tidak terduga, sebagaimana beberapa kali perahu tentara Belanda yang akan melewati Desa Tunggul Irang selalu saja kandas dan tenggelam, dengan alasan yang tidak dimengerti oleh mereka.
Baru beberapa hari tinggal di Desa Tunggul Irang Seberang, tibalah waktunya Masliah akan melahirkan anaknya. Dikala malam bertambah larut, waktu yang terbaik untuk munajat kepada Sang Khalik, ketika angin bertiup lembut, Masliah melahirkan bayinya yang pertama. Malam itu, tepatnya Rabu tanggal 27 Muharram 1361 H bertepatan dengan 11 Februari 1942 M, seorang bayi laki-laki mungil lagi montok telah lahir, berkat bantuan seorang bidan yang bernama Datu Anjang. Beliau adalah nenek Tuan Guru Husein Dahlan yang merupakan sepupu dua kali dengan Masliah.
Sekalipun kehadiran bayi tersebut di malam hari yang kelam, sekelam dan sepekat nasib negeri dan bangsa ini ketika itu, namun betapa bahagia dan bersyukurnya sang ayah, apalagi bagi sang ibu yang telah mengandungnya selama lebih sembilan bulan lamanya.
Sungguh diluar dugaan, bayi yang baru lahir di saat orang-orang sedang terlelap dalam tidurnya, seharusnya terjaga akibat mendengar tangisannya, sebagaimana layaknya bayi-bayi lain yang baru lahir, ternyata sang bayi tidak menangis, hanya diam tidak sedikitpun mengeluarkan suara. Matanya tertutup, seperti tidak ada tanda kehidupan. Kejadian itu berlangsung selama hampir satu jam lamanya. Warna kulit badannya sudah mulai membiru. Berbagai macam usaha sudah dicoba, namun bayi itu masih diam, tak ada jerit tangis, sampai-sampai neneknya Salabiah yang juga hadir saat kelahiran bayi tersebut berkata :
“Mati jua cucuku…?”
Bayi yang keadaannya membuat cemas itu kemudian dibawa pergi ke rumah Tuan Guru H. Abdurrahman untuk mendapatkan pertolongan. Setibanya di hadapan Tuan Guru H. Adu, bayi tersebut dipeluk dan ditiupi beliau dengan do’a-do’a, hingga akhirnya samar-samar mulai tampak tanda-tanda kehidupan, nafas sang bayi mulai turun naik, warna kulitnya berangsur-angsur menjadi kemerah-merahan, dan tangisnya pun mulai terdengar.
Sejak tangis sang bayi sudah mulai terdengar, syukur dan puji dihaturkan keharibaan Allah yang Maha Kuasa, sebab Dia-lah yang menghidupkan dan Dia pula yang mematikan, Dia-lah yang merubah dari gelap menjadi terang. Bayi yang tangisannya mulai terdengar, pertanda haus dan lapar telah merasuki perasaannya, maka sang bayi pun diserahkan kepada ibunya yang akan menyusuinya, membelainya dengan sentuhan lembut, serta memberikan perhatian dengan kasih dan sayang.
Bayi yang berada dalam pelukan ibunya terus menangis, hingga keluarga yang hadir ikut berusaha untuk membuatnya terlena dalam pangkuan ibunya. Ibunya berusaha memberikan air susu. Namun tetaplah bayi tersebut menangis. Begitulah seterusnya, bayi tersebut selalu menolak saat diberikan air susu ibunya, apalagi minuman lain. Setelah berjam-jam menangis, bayi yang baru lahir tersebut akhirnya dibawa lagi kepada Tuan Guru H. Adu untuk meminta kembali bantuan beliau.
Sesudah diterima kembali oleh beliau bayi yang masih menangis itu dipangkuannya, beliau menjulurkan lidahnya ke mulut bayi. Maka bayi itupun menghisap lidah beliau dengan lahapnya, seakan-akan ia menyusu kepada ibunya. Setelah ia puas menghisap lidah Tuan Guru H. Adu, maka lidah itupun dilepasnya, sehingga berhenti pulalah tangisan sang bayi. Kejadian seperti ini berulang-ulang hingga beberapa kali.
Suatu ketika Masliah mencoba menyusui anaknya di dalam kamar yang tertutup, tanpa ada orang yang melihat. Tak disangka bayi itu mulai menghisap susu ibunya. Maka mengertilah Masliah bahwa bayinya tersebut seakan-akan enggan menyusu bila dilihat oleh orang lain. Sang bayi sepertinya berusaha memelihara ibunya dari membuka aurat di hadapan orang lain. Mungkinkah ini salah satu pertanda akan ‘kemuliaan’ sang bayi di masa hidupnya kelak?
Pada hari keenam belas setelah kelahiran tersebut, bayi kecil yang kelihatan masih lemah itu diboyong oleh orang tuanya dari tempat kelahirannya, pindah ke tempat lain, ke sebuah rumah kecil antara Desa Pasayangan dan Desa Keraton Martapura, berjarak kurang lebih satu kilometer dari Desa Tunggul Irang Seberang Martapura, di tempat inilah mereka akan memulai kehidupan yang baru.
Tetapi bagaimanapun juga tempat kelahiran adalah sebuah kenangan. Setiap anak manusia di manapun di dunia ini, tanah kelahiran selalu menyisakan kenangan yang amat khusus, pada gilirannya -seiring berlalunya waktu- ia akan tetap meninggalkan nostalgia, walaupun sekilas riwayat dan cerita didengarnya dari penuturan orang tua tentang tempat kelahiran dan kejadian sesudah kelahirannya, suatu ketika akan terkenang dalam kehidupan setiap orang.
Mungkin yang sangat berkesan justru masyarakat Desa Tunggul Irang Seberang itu sendiri, bahwa desa mereka ditakdirkan oleh Allah Yang Maha Kuasa menjadi persada bagi kelahiran seorang putra yang mereka kenal dari kalangan keluarga yang sangat sederhana namun bermartabat serta berbudi. Sebagaimana masyarakat Islam, baik di dalam maupun di luar negeri mengenalnya di kemudian hari sebagai “Al al-‘Alimul ‘Allamah Al ‘Arif billah As Syeikh Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani” dari Martapura.
Saat akan meninggalkan Desa Tunggul Irang Seberang, atas do’a dan restu Tuan Guru H. Adu, Abdul Ghani dan istrinya Masliah beserta bayinya yang diberi nama Muhammad Qusyairi , beranjak pulang dengan menggunakan sebuah mobil yang disebut masyarakat sekitar dengan Mobil Jamban. Di masa penjajahan Jepang yang terkenal kejam, rasa was-was akan keselamatan menghantui masyarakat Martapura pada masa itu, rombongan di mobil itupun merasakan kekhawatiran serupa. Akhirnya kecemasan yang mencekam dalam perjalanan pulang itu sirna sudah, rombongan sampai ketujuan dengan selamat berkat bantuan seorang Habib bernama Habib Hasan, yang ikut mengantar mereka hingga ke tujuan. Padahal di hari itu, tidaklah berbeda dengan hari-hari sebelumnya, patroli-patroli dari tentara penjajah yang bertikai masih berkeliaran dimana-mana, namun seakan-akan mereka tidak mendengar atau melihat mobil yang melintas di hadapan mereka, hingga akhirnya sampailah rombongan dengan selamat ke tujuan.
Moga dengan mengisahkan para Aulia Allah akan turun Rahmat bagi kita semua … aamiin



Kisah  diambil dari
Rendys Pradana ,grup facebook , HUMOR BAHASA BANJAR (MAHALABIU)

Tersingkapnya Kewalian abah Guru Sekumpul
Habib Muhammad Ba'bud (lawang malang) berkata"Siapa yang hendak melihat Rasulullah Saw,maka pandanglah Guru Zaini"
Habib Ahmad Alhabsyi (banjarmasin) berkata "bila ingin melihat sunnahnya Rasulullah dengan jelas maka lihatlah perilaku Abah Guru Sekumpul kerena setiap sunnah Rasulullah yang belau ketahui selalu dikerjakannya.
Habib Ahmad baraqbah (bangil) sewakttu bertemu dengan Abah Guru berkata "ente min Aulia Allah hingga ucapan berulang-ulang 3 kali.
Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf (semarang) seorang wali majzub saat bersalaman pada Waktu Abah Guru Sekumpul waktu muda ,beliau berseru kepada ulama yang ada ada"Cium tangan Zaini," "ini kutub cilik" ini qhutub cilik".
Tuan Guru Zainal ilmi(dalam pagar-Martapura)berkata kepada nenek abah guru Sekumpul yiatu salbiyah pada waktu abah Guru masih kecil "Pellihara puun.(pelihara yang baik) dengan ber ulang-ulang drumah ada seorang wali besar ..
K.H. Hamid (pasuruan) sewaktu menyambut kedangan Abah Guru Sekumpul yang showan kepada K.H Hamid berkata "Gebernur kalimantan-Gebernur kalimantan" dengan berteriak kegirangan artinya waliyullah dari kalimantan.
Abah Anom sang waliyullah berkata sewaktu pesuruh Abah Anom datang kerumah Abah Guru kata Abah Guru Sekumpul "Abah Anom adalah lautan ilmu tariqat"lalu diceritakan oleh pesuruh Abah Anom perkataan Abah Guru Sekumpul kepada abah Anom dan Abah anom berkata "Guru Zaini Adalah lautan ilmu".
Habib Ahmad bin Abu Bakar Alhabsyi (basirih-banjarmasin) seorang wali majzub berkata " ente Waliyullah ente Waliyullah ente Waliyullah "sambil mengguncang2 pundak Guru Sekumpul yang disaksikan oleh Guru Asmuni (Guru Danau dan H.Khurdi).
KH.Syarwani Abdan Albanjari (Bangil)salah satu Gurunya Abah Guru Sekumpul berkata Zaini ini sekarang pada berada dalam tingkatan kewalian sebagaimana yang disebutkan dalam kitab tashauf.sedangkan muridnya yang gila itu sebab ketulahan/durhaka kepadanya,ini sewaktu Abah Guru Sekumpul dituduh mengajarkan ilmu sesat.
Habib Ahmad Assegaf (Hadralmaut)pernah berkata"sir dan madad Tarim berpindah ke Sekumpul".
Syukur yang tak terhingga ya Allah engkau memberikan nikmat hidup yang sejaman dengan salah satu wali mu yang kamipun banyak mengambil manfaat darinya.
jangan putus nikmat ini ya Rab sehngga kami bisa berkumpul kembali dengan Walimu y Guru Sekumpul dan salah seorang kecintaanmu dan kekasihmu Rasulillah Muhammada Rasulullah saw.
Murabbi ruhina wa mursyidina bahr ilm wa fahm quthubul fardani wa alim shamadani Syeh Muhammad Zaini Abdul Ghani di surgamu kelak. Ya arhamar rahimin ..Ya Mujibas sa'ilin... Amiin
suber di ambil dari postingan ayakim di sebuah grup pencinta abah Guru Sekumpul dan sedikit kami tambahkan beberapa yang kami ketahui... 
mudah-mudahan bermanfaat dan menambah kcintaan kita kepada wali-waliyullah khususnya Abah Guru Sekumpul.amin

Kamis, 23 April 2015

Baturai pantun

Prakata

Kali ini saya ingin menuliskan beberapa kumpulan Pantun Bahasa Banjar koleksi saya, semoga dalam usaha saya ini akan mendapat hasil yang bisa dimanfaatkan untuk siapa saja yang membaca nya, kritik dan saran akan selalu direspon dengan baik,karena saya hanyalah blogger pemula yang ingin berbagi
   

Salam hangat 




Pantun nang pamulaan


Buah durian kulitnya baduri
Nukar langsat di Pahuluan
Amun bisa mambawa diri
Pasti salamat sampai katujuan


Buah mangga buah asam
Buah kutapi  kulit nya kuning
Sakit parut kusai wan balsam
Sakit nya hilang kawa takurihing


Batu akik lagi musim
Dimana-mana urang manguya
Hakikat hidup urang muslim
Jauh dari hidup nang kada sampuraka


Kamana mancari sibuah mangga
Amun balum sampai musimnya
Kamana mancari jalan ka syurga
Jagalah hati lawan iman nya


Amun handak mandulang intan
Cubalah Pian singgah ka Campaka
Amun handak jadi tuturutan
Jangan manggawi nang kada sampuraka


Amas intan itu harta dunia
Amal wan iman gasan di akhirat
Bagus baguslah hidup didunia
Bagus jua nang di dapat di akhirat


Amun handak mandadai anduk
Dadai anduk di lalaran 
Amun handak makan pilanduk
Bawa bahandup kada kadalam hutan


Pantun nang kadua


Dimana pian manyimpan baju
Manyimpan baju di lamari kamar
Abah mama sudah katuju
Babila pian datang malamar



Labuh baras kadalam lasung
Ditutuk disarakai jadi galapung
Babila kita bangun sung-sung
Insya Allah rezeki kada tadahulu burung


Balah kastila di bagi dua
Bijinya banyak kada kahitungan
Hidup kita ngini tabagi dua
Sapalih gasan dunia sapalih nya gasan hari pahitungan


Buah kundur wan buah waluh
Nyaman digangan bacampur santan
Banyak razaki jangan manguluh
Anak nang bakti mangganang wan kuwitan


Ambil sasapu dihiga lawang
Gasan manyapu halaman muka
Amun sugih di banua urang
Jangan kada ingat awan Banua


Ambil parang tabasi paring
Paring di ulah jadi laduman
Kapidara'an tabawa garing
Hati nang lagi dandaman


Dimana mancari pucuk katu
Cuba cari di ujung belokan
Dimana-mana lagi musim batu
Mungkin razaki buhan panggusukkan 



Minggu, 19 April 2015

Sejarah Banjar

Sejarah Banjar


Sejarah Banjar dimulai dengan adanya catatan Kesultanan Banjar atau Kesultanan Banjarmasin  yang berdiri pada tahun 1520 , yang di hapuskan secara sepihak oleh Belanda pada 11 Juli 1860 Namun kesetiaan rakyat Banjar tetap mengakui ada pemerintahan darurat/pelarian yang baru berakhir pada tanggal 24 Januari 1905 , Kesultanan Banjar dihidupkan kembali dengan dilantik nya Sultan Khairul Saleh.
Kerajaan Banjar adalah sebuah Kesultanan yang wilayahnya saat ini termasuk kedalam Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kesultanan ini semula beribukota di Banjarmasin kemudian dipindahkan ke beberapa tempat dan terakhir di Martapura. Saat beribukota di Martapura kerajaan ini disebut juga Kerajaan Kayu Tangi. Saat beribukota di Banjarmasin, maka Kesultanan ini disebut Kesultanan Banjarmasin.

Masakan Khas Banjar

Masakan Khas Dari Banjar

Saya akan berbagi informasi tentang beberapa resep masakan khas banjar ,semoga bermanfaat, berikut saya urut dari sangat dikenal 


1. Masak Habang Ikan gabus

   Bahan-bahan 


   Ikan Gabus                                                       500   gram
   Minyak Goreng                                                Secukupnya
   Gula merah                                                      1 sendok makan
   Garam                                                              Secukupnya
   Air asem jawa                                                  2 sendok makan
   Air jeruk nipis                                                  2 sendok makan
   Gula Pasir                                                         Secukupnya
   Kayu Manis                                                      3 ruas jari telunjuk
   Cengkeh                                                           5 buah
   Penyedap rasa (saus)                                        jika suka

   Bumbu Halus

   Bawang merah                         8 butir
   Bawang putih                           5 siung
   Kemiri                                      5 butir
   Cabe merah kering                   5 buah
   Jahe                                          2 ruas jari
   Pala                                          1/2 cm
   Terasi                                       1 sendok teh


   Cara Membuat

1
Bersihkan ikan, potong-potong dan cuci bersih ikan. Taburi ikan dgn air jeruk nipis dan garam, diamkan sebentar. Goreng ikan sampai matang, angkat dan tiriskan.

2
Haluskan bumbu-bumbu kemudian tumis bumbu sampai wangi dan, masukan juga cengkeh, kayu manis dan air asem.

3
Setelah wangi dan bumbu nampak minyak cabenya, masukan sedikit air. Tambahkan juga garam, gula merah ,gula pasir dan penyedap rasa.

4
Setelah mendidih masukan ikan gabus goreng dan masak 5-8 menit atau sampai bumbu meresap pada ikan. Siap disajikan
 Info resep lengkapnya klik disini
   

Selasa, 14 April 2015

Kamus Bahasa Banjar

Kamus bahasa banjar ini ulun mulai haja matan huruf A sampai kahuruf Z


Berikut tautan asal sumber dari kamus yang saya tulis ,semoga bermanfaat

A
abut - membuat kerja tidak tenang 
acan - belacan
 
ading - adik
 
alun - lemah lembut
 
ambin - teras rumah
 
ambung - lambung
 
ampah - arah/ hala
 
ampal - masakan ayam/ daging dipotong besar
 
ampar - hampar
 
ampih - berhenti, sembuh
 
ampik - tepuk tangan
 
ampun - empunya
 
amun/ mun - jika
 
ancak - tempat barang dibelakang basikal
 
ancaman - akan dilakukan
ancap - cepat
 
andak - letak
 
andah - tumpangan, tempat sementara
 
andika - awak, panggilan hormat
 
andin - rambut kanak-kanak yang dibotakkan dan ditinggal sedikit didepan atau belakang
 
anggal - kerja yang  tidak diselesaikan ( baanggalan)
 
anggap - ambil hati
 
anggung (tanggung) - angkat, bawa
 
angkal - tidak dalam, tidak serius
 
angkung - tebas
angoi - binatang berubah warna
angsul - kembalian uang belanja
 
anjung - julang
 
antal - rasa tak puas
 
antui-antui – bergantungan
 
anu - (di-anu)di buat (si-anu) - sidia
 
anum - muda
 
apik - cermat
 
arai - senang
arang - tanah yang tidak diusahakan/ terbiar
 
aruh - kenduri
 
arum - harum
 
asaan - malu-malu
 
asap - sampai hati
 
asuh - riba
 
atang - tempat memasak (dapur kayu)
 
atar - hantar
 
atawa -atau
 
atoi - tok mudim
 
auhi - panggil, jerit
 
aur - sibuk bekerja, ganggu
 
awak - badan
 
awan/ lawan/ wan - dan, dengan
 
awau - gema
 
awit - tahan lama
 
ayan - besen kecil dibuat dari logam (aluminium)
 
ayuha - marilah



B
baaadu - selalu melaporkan
baaci/ baasi - memulai kerja dengan bersungguh-sungguh
 
baadu - berlawan, beradu
 
baaga - anak kecil sedang belajar berbicara
 
baal - lembap
 
baampik - bertepuk tangan
 
baandah - singgah/berpindah kesuatu  ditempat (sementara)
 
banggalan - kerja yang tak disiapkan
 
baasa - memulai lagi/mengulang
 
baasaan - was-was, rasa malu
 
baastilah - memulai dengan rencana 
 
baantui - berpegangan dengan tali
 
baayun - bergayut
 
babacaan - majelis ta'lim sedang berkumandang
 
babahup - berkongsi
 
babak - buka ikatan/jahitan
babat - ikat
 
babau - berbau
babaya - hampir
 
bacaca -  sebutan belum berapa betul.
 
bacalumut - comot
 
bacara - sifat semula jadi
 
bacuring - kotor, tanda bergaris-garis
 
bacurit - bertanda sedikit seperti garisan
 
badadas - pergi dengan cepat, tergesa-gesa
 
badangkak - sedang jongkok
 
badapatan - bertemu
 
badarau - gotong-royong, dengan serentak
 
bagadang - bergadang
 
bagamat - perlahan
 
bagana - diam/ tempat tinggal
 
bagarigis - permukaan tak licin dan berbulu
 
bagarit - memburu
 
bawakar - dikawal ( kada bawakar - tidak dikawal)
bagaya - bergurau
 
bagibik - putaran yang bergetar
 
bagirap - bercahaya
 
bagulir - bergelinding
bagurai - berguris kerana luka atau dicakar
 
bahalolong - melolong
 
bahaman - gigi geraham
bahambur - bertabur, buat sampah
 
bahandung - bersandar
 
bahanu - kadang-kadang
 
bahandup - berburu
baharaan - mudah-mudahan
 
bahari - zaman dulu
 
bahaul - kenduri arwah
 
bahimat - bersungguh-sungguh
 
bahinak - bernafas
 
bahinip - menyembunyikan diri
 
bahintabol - menari-nari kesukaan
 
bahira - buang air besar
 
bahiri - iri hati
 
bahual – bersusah payah, bertengkar
 
bahujung - untung
 
bahum - ikut suka hati
 
bahupan – berkongsi
 
baigal - menari-nari
 
baimbai/ baumbai - bersama-sama
 
baindah - menolak tawaran, memberi alasan
 
bair - seret
 
baisi - mempunyai
 
baistilah - melakukan sesuatu dengan rencana
baisukan - pagi-pagi esok
 
baisur - memohon diri untuk pulang
 
bajalikat - melekit-lekit
 
bajarijihan - melilih, menitik-nitik
 
bajaruhutan - banyak benda bergantungan
 
bajarut - terikat kuat
 
bajimusan - keadaan yang basah kuyup (kena hujan)
 
bajuju - membaca (kurang lancar)
bajungkuk - membungkuk
 
bajurut - berderet
 
bakajal - bersempit-sempit
 
bakajut - serta merta
 
bakakat - merangkak
 
bakalubun - tutup dengan kain
 
bakamih - kencing
 
bakarat - berkelahi
 
bakarik - habis licin
 
bakarimut - komat-kamit
 
bakawak - berkeladak
 
bakicap - bunyi mengunyah
 
bakikipik - merenjis-renjiskan tangan
 
bakikis - majlis becukur rambut dan menamakan anak yang baru lahir
 
bakipuh - rasa kepanasan
 
bakirik - rasa seram, takut
 
bakuciak/ bakuriak - menjerit
 
bakulim - berdalih, merahasiakan
 
bakumpul - bersama suami isteri
 
bakunyung - berenang
 
bakuridak - kotor, berkeladak
bakurinah - dengan sengaja
 
bakuya - mengadu, memberitahu
 
balalah - berjalan-jalan/ bersia-siar
 
balampas - tidur tanpa tilam, kelambu dll.
 
balanak/bulanak - tanah lembik kerana hujan/berair
 
balancat - celah jari luka karena air
 
balapak - duduk dilantai /diatas tanah
 
balar - calar
 
balarai - tanda/kesan gurisan
 
balarangan - bertunang
 
balimbai - dengan tangan kosong, berlenggang
 
baliwa - mengalah
 
balungan hayam - sejenis kue
 
bamamai - marah-marah
 
bamamang - bercakap seorang diri
 
bamandak - berhenti
 
banam - bakar
 
bancir - waria
bangas - bau masam kerana terlalu lama terendam
 
bangat - sangat
 
bangkang - merekah
 
bangkat - reban ayam
 
bangking - tak menjadi (kue), terencat
 
bangsul - timbul
 
banih - padi
 
banjur - taut, alat mengail ikan
 
bantas - makan dengan lahap/ kemaruk
 
bantat - muka sembam
 
bantir – bekas akibat kena pukul
 
banturan - tempat turun air pada atap
 
banyai(an) - suka melambatkan (menangguhkan) kerja.
 
banyu - air
 
bapadaan - kita sesama kita
 
bapadah - memberitahu
 
bapala - 1. puas hati, 2. melampau
 
bapalihan - tidak menyeluruh, berpilih-pilih
 
bapangsar - merasa terlalu sakit
 
bapara - datang meminang
 
bapiit - menyembunyikan/ memencilkan diri
 
bapiluk - membelok
 
bapira - cantik diluar busuk didalam
 
barabah - berbaring
 
barakat – buah tangan dibawa pulang
 
barambangan - perpisah suami-isteri tapi belum bercerai.
 
barandak - banyak (orang)
 
baranga - lalat
 
barang-barang - 1. sembarangan 2. memerang
 
barantuk - bersusun
 
barataan - semuanya (orang)
 
barau - api marak
 
baribisan - kotor berjijihan (air sentiasa menitik)
 
baribisan (hujan)  - hujan tak berhenti-henti tapi tak lebat.
 
barikit - bergetah, melekat, menempel
 
barintit - berderet
 
barinting - bersambung-sambung, bertangkai (bunga)
 
baririt - beratur panjang
 
barubusan - bocor yang banyak  (atap/ dinding)
barubutan - berebut-rebut/ kelam kabut
barubus-barubus - berlari dalam semak samun
 
barujihan/ bajarijihan - berbuih
 
barukat - 1. terbungkar akar        2. berkelahi, bercakaran
 
barumahan - bawah rumah
 
barungkau - bercakaran
 
basanga - goreng
 
basapih - mengibas-ngibas, mengelak
basaruan - menjemput
 
basasadi - sedang bersedia
 
basilih - tukar pakaian
 
basiping - berselaput (berkeping-keping kecil)
 
basiraput - berserabut
 
basurah - bercakap
 
basusurung - sedang menghidangkan makanan
 
bat - kepunyaan, hak
 
batabul - berpulau-pulau, tidak rata
 
batagar - berkarat
 
batah(an) - belajar susah nak dapat, dungu
 
batahar - bersepah
 
batahuan - mengenal antara satu sama lain
 
batakun - bertanya
 
batalimpuh - duduk bersimpuh
 
batamuas - membasuh muka
 
batandik - menari
 
batanisan - menjejih, berair (sedikit) spt luka
 
batangkuok - berkokok
 
batata - menyusun
 
batatapas - sedang mencuci kain
 
batatukar - membeli belah
 
batawiran - kain (besar) bergantungan
 
batianan - mengandung
 
batil - sejenis kue, (bingka) pisang
 
bating - kue tak menjadi
 
batingas - berkelahi (kucing batingas!)
 
batubal - tanda bercapuk/bertompok pada kain dsb.
 
batuha - semakin tua
 
batumang - ubi yang ada bekas berulat
 
batumin - memasang kuda-kuda untuk memulakan kerja.
 
batunga - menengadah keatas
 
batur - batu nesan
bararamang - meng ada-ada
batuyuk - melambak
 
bauku - budak kecil baru pandai ketawa
 
baulih - dapat sesuatu
 
bauling - berpaling, menggelengkan kepala
baungal - bergerak
 
baunggal - longgar
 
baupang - berpegang
 
bawarangan - berbesan
 
bayaan - sebaya
 
bayir - heret
 
bayut - orang yang lembab/ lambat buat kerja
 
beluru - pedal ayam
 
bengkong - memar , benjol
bibis - sakit perut, gastrik
 
bibit - ambil
 
bida - beza
 
badawang - labi-labi
 
biding - bersegi (bahagian luar), bingkai
 
bigi - biji
 
bikut - dipulaukan, boycot
 
bilang - melampau (bilang haja ah..)
 
bilar - bekas kena pukul (calar-balar)
 
bilung - keadaan senget dan bergulung
 
bilungka/balungka - timun karayi
 
bincul - benjol
 
bingkawan - tulang kayu membuat atap
 
bingking - bergaya, bersolek
 
bingsul - keluar
 
bini - isteri
 
bisa - boleh, pandai
 
biskar - basikal
 
bitau - bodoh
 
bitir - buah catur (castle)
biyal - tanda karena digigit nyamuk atau binatang
 
biyuku - penyu
 
buat - masukkan
 
bubuhan - kaum keluarga, kalangan
 
bubungan - bumbung
 
bubus - bocor atau koyak yang besar, biasanya disebelah bawah
budas - tak berhasil, hilang begitu sahaja
 
buhir - dengki, iiri hati, niat jahat
buhul – simpul pada tali,
 
bujur - betul, benar
 
bukah - berlari
 
bulanak/baalaanak - lumpur
 
bulang - surban
 
bular - mata cacat
 
bulik - balik, pulang
 
bumbunan - ubun-ubun
 
bungas - cantik, anggun
 
bungkam - terpaku/ terdiam
 
bungkas - terbuka ikatan kerana terlalu padat/ penuh
 
bungul - bodoh
 
buntalan - bungkusan ( kain)
buntus -  koyak kecil/ berlubang.
 
buntut - bahagian hujung tanah/ kebun
 
burinik - tanda-tanda, buih kecil
 
buris - buncit
 
bursiah - kalau-kalau terjadi perkara tak baik
 
buting - bilangan barang
 
buyut - cicit




C
cabur - terjun dalam air 
cacak - pacak / cecak
 
cacap - cecah
 
cagar - agar, supaya
 
cagat - tegak
 
cakah - sombong
 
cakang - cabang
 
calap - rendam
 
caluk - seluk
 
calung - pucat
 
cancut - celana dalam
cangkal - gigih, giat
cangkir - cawan
 
cangul / cungal/ cungul - menampakkan muka
 
camuh - tidak teratur
cantung - gaya rambut
caplok (mancaplok) - jatuh kedalam air
caram - banjir (sedikit), ditenggelami air
 
carubu - mencarut, jorok
 
catuk - ketuk
 
cibuk - ceduk air
 
cileng - tenung dengan mata terbeliak kerana marah
 
cingkoi - tak berdaya
 
cinit (cinik) - berputar laju
 
cirat - ceret, teko
 
culup - celup
 
cungul/ cungal/ ca2ngul - menampakkan muka
 
cungkal - korek tanah dengan kayu/ parang untuk mengambil sesuatu (ubi)
 
cuntan - curi
 
cuntang – koleh
 
curik - telinga bernanah
 
cuur - bertanya asal usul salasilah keluarga
 
 




D
dadai - jemur 
dadaian - ampaian, jemuran
 
dadang - dipanaskan berdekatan dengan api
 
daham - jangan
 
damaran - lampu panjut yang dipasang pada malam likur
 
damia - begini
 
damintu - begitu
 
damit - kecil
 
dangkak - duduk jongkok
 
dangkung - bahagian depan betis (tulang kering)
 
dasau-dasau - menyimbah air dengan banyak
 
dauh - beduk, gendang besar
 
diang - nama umum bagi budak perempuan
 
dimapa - bagaimana
dimpit - impit
dingsanak - adik beradik, saudara
 
dingur-dingur – keadaan serangga (spt. lalat) yang banyak berterbangan
 
dipalar - mengirit, menghemat
 
diparung - dipanggang
 
disap-disap - rasa seram sejuk (tak sehat)
 
disasala - dicelah-celah
 
diulah - dibuat
 
dudi - kemudian
 
dudu-aruh - hari sebelum hari kenduri kawin
 
dugal - nakal
 
dulak- bosan
dumul - tumpul




E
edah -idah
egal - tari
eher - akhir
ehlas -ikhlas
ehnar - pimpinan
ehram - ikhram
ekat - ikat
ekong - orang,ekor
elah - pisah
elang - kunjung
embang - imbang
ember - ember
encer - encer,cair
endek - rendah,pendek
enggang - gerakan pantat kekiri kekanan disertai lenggang tangan
engkar - ingkar
engken - pelit
engkol - kunci pas
engsel - ingsil
enteng - ringan,mudah,spele
entos - beres,becus
epok - dompet
erak - (kerja)paksa
erkan - kalung rangkap
ermawar - mawar
es -es
eskan - teko
estel - stel,pasang
estenewa - istemewa





F
Database Bahasa Banjar Balum Tatamu - Belum Terdapat Database Bahasa Banjar




G
gabang - kain selimut 
gibik - bergetar
 
gabin – biskuit
 
gaduk - besar
 
gadur - tempayan kecil bermulut besar
 
gagahap - terbuka luas
 
gagatas - sejenis kue
 
gagau - mencari sesuatu yang  tak nampak (tersembunyi) misalnya dalam air.
 
gagai - mencari sesuatu boleh dilihat (tak tersembunyi) seperti dalam laci.
 
gaha - makan banyak
 
gahai (jahai) – dibuka/dikeluarkan satu persatu
 
gahak - kuat makan, selera besar
 
gair - gayat, ngeri
 
galagah - sejenis serangga seperti kerengga tapi tidak menyengat.
 
galah - halau
 
galapung – tepung
 
galat - potong
 
galianan - geli
 
galir - longgar
 
galiyur-galiyur (gagaliur)- mundar-mandir
 
galuh - nama umum bagi budak perempuan
 
gamat - perlahan
gamis - baju panjang dari arab
gamit - colek
gampir - berpasangan
 
gampiran - pasangan, pengikut
 
ganal - besar
 
gancang - kuat2
 
gandah - ketuk dengan kuat (gandah lawang)
 
gandanglawa - sarang laba-laba
gangan - kuah
 
gani'i - tolong, bantu
 
gantal - potong melintang dengan parang
 
ganyir - bau amis
 
ganyur - keldek/ubi tak mau empuk
 
gapit - apit, kepit
 
garancaian - bunyi benda-benda kecil (spt manik) bergantungan
 
garantangan - bunyi benda-benda logam (seperti tin) berlaga.
 
garih - siang ikan, dll
 
garing - sakit
garingitan - geram
 
garingsing - kawah
 
garitik - berdetik
 
garuhungan - terbuka luas
 
garutuk - bunyi perlahan
 
gasan - untuk
 
gatuk - senggol
 
gawi - kerja
 
gawil - colek
gawir - tak kuat buat kerja
 
gayat - potong melintang (biasanya benda besar)
 
gayumut-gayumut - bergerak dengan perlahan
 
gayur - lemah/ lembik (orang)
 
gelitiran - menggigil
 
geol-geol - keadan yang bergoyang / longgar
 
gerinting - ikan kering
 
gicing - membetulkan kedudukan
 
gigir - bising, kecoh
 
gigitak/bibitak - labah-labah
 
gimit - perlahan
 
gin - juga
 
gintas – tenyeh dengan geram
 
gipih - pipih
 
girek - tayar
 
gisang - tenyeh
 
gisik - gosok dengan kuat
 
gisit/ manggisit/ mandisit - hampir-hampir, nyaris
 
giwang - anting
 
gubih - besar dan longgar (pakaian)
 
gugut - gigit sambil ditarik (spt mangugut bigi hampalam)
 
guha - gua
 
guliat/nguliat - mengeliat
 
guliatan - ulat/cacing banyak bergerak
gulu - leher
 
gumbang - tempayan
 
gunggum - angkup
gunjah (kunjah) - digoyang-goyang dalam air / diudara supaya kotoran hilang.
 
guri - tempayan
 
guring - tidur
 
gusari - ditegur, dileter
 
gutak - digoyang dengan kuat




H
habang - merah 
habuk - kelabu / Abu-abu
hadang - tunggu
 
hagan - untuk seseorang
 
hagian - bahagian
 
hahar - raba dengan kasar
 
hahayagap - keadaan berjalan yang susah karena gelap
 
hahayagau - Berbicara tidak tentu / bicara ngawur
haja - itu saja
hajan - teran
 
hakun - setuju
halam - dahulu
 
halapat - dicelah-celah, diantara
 
halar - kepak, sayap
 
halat - selang, dipisahkan oleh sesuatu
 
haliling – sejenis binatang
 
halilipan - lipan
 
halimanyar - binatang macam lipan, kecil dan bercahaya
 
halimatar-ulat gonggok
 
halin - tidak banyak, susah diperolehi
 
halui - kecil
 
hambal - tilam/tikar  tempat tidur
 
hambalingan - tidur bergelimpangan
 
hambat - pukul dengan tali/ rotan
 
hambayutan - terkena kesannya
 
hambin - dukung / naik diatas punggung
hampalingan - berserakan
 
hampapai - jeruk kulit cempedak
 
hancat - terencat (perbuatan) / pucat pasi
handap - pendek
 
handayang - pelepah kelapa
 
hangkoi - bunyi yang kuat
 
hangkup - hantuk / sundul
hanta/ hantal - rasa tak puas / tanggung
hantalu/ hintalu - telur
 
hantang - makanan/benda tidak tertutup
hantas - jalan pintas
 
hantimun - timun
 
hantup - 1. berlaga 2. makan dengan lahap (kata kasar)
 
hanyar - baru
 
hapak - 1. bau busuk 2. memburukkan/memperkecilkan orang lain
 
hapat - bagian dari
hapuk - empuk/ terjatuh diolok2
haragu - pelihara
 
harakan - menghawatirkan / khawatir
haram - eram (telor)
haran - banyak memakai sesuatu / boros
harat - hebat
 
harai - dia atau mereka ( digunakan untuk orang yg sedang dibicarakan )
 
haring (bau) - bau busuk
 
haru - kacau / aduk
haruk - busuk
 
harung – peduli
hatap - atap
 
hawai - rasa keseorangan, sunyi
 
hawar - 1. sejenis penyakit ayam 2. perbuatan menghayun sesuatu benda (galah)
hawas - penglihatan baik / tajam
hawat - lambat
 
hayaan - rasa bimbang, risau
 
hayagau-hayagau - berjalan tak tentu tujuan
 
hayam - ayam
 
hayau - menjalani / berjalan
hayabang-hayabang - lari sampai jatuh bangun / terseok-seok
hayongkok - membongkok
 
hayumu - hama, kuman
 
hayut - senggol
hibak - penuh
 
hidin/ sidin - dia, panggilan hormat
 
higa - tepi
 
hilai - menganginkan padi dengan nyiru untuk mengasingkan hampa / menjemur padi.
himpil - potongan kecil/ bahagian kecil
 
himui - malu
 
himung - senang
hinak - nafas
 
hindau - suluh
 
hindik - tekan dengan menghentakan kaki/ badan
 
hinggan - batasan
 
hingkat - bisa, boleh, berupaya
hingkul - kawasan kerja yang terlalu sempit.
 
hinip - senyap
 
hinya - biarkan
 
hirang - hitam
 
hirani - peduli
 
hiring - berdiri miring
hiyau - panggil
 
hiyut - hisap
 
huluakan -  mengarahkan / menunjuk arah
 
hulun - menjadi hamba
 
humap - karena panas / gerah
humbal-tombong kelapa
 
humbang - baling
 
humpil - umpil, cungkil
 
hundang - udang
 
hungkar - bongkar, dikeluarkan
 
hungku/hangku – agaknya / kayaknya

hurung - hinggap diatas makanan atau benda yang berbau




I
idabul - idea, pendapat 
igut - gigit, sengat
 
i-ilah - seperti / mengiyakan
ikam - kamu
ikung - ekor
 
ikup - peluk
 
ilah - seperti
 
ilai - ayunan tangan
 
ilan - terjaga dari tidur
 
ilang - bertamu
ilat - lidah
 
ilun - bunyi
 
imat / imit - irit
imbah/ limbah - selepas itu, setelah selesai
 
impu - mengasuh/memelihara bayi
 
incaan - main-main/tiruan
 
inci - ukuran
 
incit - secara sedikit-sedikit
indap - hendap, intai
 
indung - ibu
 
ingar - terganggu
 
inggang - keadaan yang tak tegap
 
inggih - ya (bahasa halus)
inggur - bergoyang, tak tegap
 
ingkang - langkah kaki
ingu/ ingun - pelihara
 
inguh - ada rasa
 
injing - tarik / jinjing
intang - dekat
 
intel - kedudukan hendak jatuh
 
intoh - tahan disimpan
 
inya - ia, dia
 
itih - lihat dengan teliti
 
iwak - ikan, lauk
 
  
 



J
jabik – jambang 
jabis – berbulu dibahagian muka (binatang spt harimau)
jablai - jarang dibelai :)
jabuk/japuk - keropos
jagau - jantan, jago
jahai – tanggalkan satu persatu
 
jajak - pijak
 
jajarujut - rasa bergerak-gerak, kedutan exp. jajarujut kelopak mata
jaka - jika
 
jalanggaran - tak tersusun,
 
jamba - tangkap dengan cepat
 
jamus - rambut tak bersisir
janak - tidur nyenyak
janar - kunyit
 
japai - pegang, sentuh
 
jara - jera
jarang - didih, jerang
jaring - jengkol
jatu -memungut
jawih - capai dengan tangan
 
jelukap - daun untuk obat
jihing - senyum
jikin - alas periuk/kuali.
 
jimus - basah kuyup
 
jingkar - hampir mati/ tak sadar diri
 
jinting - jinjit / tenteng
jiun - meninggal dunia
jubung - penuh
 
jugut - rambut panjang tak terurus
 
julang - membuat penyokong spt kayu untuk menahan dahan/pokok dari tumbang.
julung - serahkan
juhang - ditolak keatas menggunakan tongkat /font>
 
juhut - tarik (benda panjang, spt tali, benang)
 
jujuran - hantaran kawin
 
jujut - jahit (benang)
 
jukung - sampan / perahu
 
julak - saudara bapak / ibu (kakak)
julung - beri
 
jumput - diambil dengan tangan
 
junggat - cungkel, jungkat - jungkit
 
juong - dorong dengan keras, tolak
 
juhung - dorong dengan keras
jurai - menyirat jala / pukat
 
jurak - jolok, kait
 
juruh - air yang manis / air pohon aren
juuk-juuk - jalan mundar mandir




K
kabisaan - kepandaian, kemahiran 
kabungkalanan – tercekik makanan
 
kacak - remas
 
kacar - ingin, teringin, mau
kacawaian - melambai-lambai
 
kada - tidak
 
kada tapi - tak berapa / tidak terlalu
kadada - tidak ada
 
kadan - daki
 
kadap - gelap
 
kadapan - longgaokan jerami padi
 
kaganangan - teringat / kangen
kaina - nanti dulu
 
kair - kais mengunakan kayu dsb.
 
kajah - ditunjukkan dengan bersungguh-sungguh (macam penjual menawarkan barang jualannya)
 
kajal - sumbat, berdesak-desakan, bersempit-sempit
kakadut - bungkusan kain yang diikat
 
kakamban - selendang
 
kakarunyut - rasa bergerak-gerak, pegal.
kakas - selongkar
 
kakuar (kukuar) - galah / tongkat panjang
kalacingan - anak ikan gabus
kalapakan - melompat-lompat
 
kalau (mangalau) - kaedah memancing ikan haruan
 
kalibir - kulit
 
kalimbuai – sejenis binatang (keong emas)
 
kalimpanan - mata termasuk sesuatu benda
kalimut - lubang dubur
 
kalipit - dilipat
 
kalipitan - terdesak
 
kaliwancuhan - kelam kabut
 
kaloh - putik yang tak jadi
 
kalu - kalau, jika
kaludut - berkedut, menggumpal
kalum - terompah
kalumpanan - terlupa
 
kalunuran - keadaan yang berair (kudis, luka)
 
kaluyuran - keadaan orang yang sibuk / lalu lalang
kambang - bunga, kembang
kambuh - campur
 
kamir - adunan yang sudah naik
 
kampil - tas jinjing
kanas - nenas
 
kanca - pasangan, teman
kancahungan - berteriak-teriak
kancang - kencang, penuh, padat
 
kancing - tutup (pintu, jendela)
 
kancur - sejenis tumbuhan seperti kunyit
kancur jerangau - saudara bau-bau bacang
 
kandal - tebal
 
kapijanan - teramat sangat
 
kapiting - 1. kepiting  2.kunci rumah / gembok
kapadaraan/kapidaraan - badan rasa demam/panas dipercayai sebab gangguan mahluk halus
kapung - kejar
 
karaing - orang yang suka bergaduh / pemarah
 
karamian - heboh / rasa senang
karamput - berdusta / menipu
 
karau - garang (orang), nasi keras
 
karawila - Tumbuhan yang bisa di buat untuk sayur
karidipan - bergerak-gerak
 
karik – habis/ mengambil sehingga kelapisan terakhir
 
karindangan - teringat-ingat, kerinduan, kangen
karium - menahan ketawa
 
kariup - mengkerut, dijerut, dicerut
 
kariwitan - benda kecil panjang (spt cacing) yang sentiasa bergerak-gerak
 
karubut-karubut (kakarubut)- bergerak-gerak secara tersembunyi
 
karucut - mengecut
 
karudut - berkedut
 
karukut - garu dengan kasar, cakar
 
karumut - ruam panas
 
karungkung - kulit keras / cangkang
karut – ikat
 
kasadakan - tersedak
 
kasai - sapu dengan obat
 
kasangkalanan – tercekik makanan
 
kasau - jenis kayu
kasulitan - benda terjepit dicelah gigi
 
kasumba - pewarna kain/makanan
 
kataraan - tempat ayam mengeram
 
katidaan - mengada-gada
 
katik - di ketik
katiwa (tatiwa) - satu daripada bahagian rumah
 
kato - pucuk manis
 
katuhukan - sering, selalu sangat
 
katuju - suka, setuju
 
katulahan - balasan karena durhaka kpd orang lebih tua
 
katup - tutup
 
katur - lenguh
 
kaur - penglihatan kabur, rabun
 
kaus - katil, kasut?
 
kawa - boleh, bisa
kawai - panggil dengan melambai
 
kawak - kotoran dalam air
 
kawat - mata kail
 
kawitan/ kuwitan - ibu-bapa / orang tua kita
kaya - orang yang banyak uang
kayakih - ketombe
kaya apa - Bagai mana
 
kayi - kakek
kelambuwai - keong mas
 
kelayangan - layang-layang
kenjot - goyangan pantat
kerasaan - terasa, perasaan
 
ketulahan - mendapat balasan karena durhaka
ketulangan - tulang tersengkang ditenggorokan
kibah / kibas - kipas dengan tangan/ kain
 
kicap-kicap - mengunyah dengan berbunyi
 
kijim - tutup mata
 
kijip - kedip mata
 
kikih - kais
 
kilar - kerling mata
kilau - 1. cahaya (emas /berlian) bercahaya  2.makan tanpa nasi (khusus lauknya saja)
kileng - lambat besar
 
kilir - asah
 
kilum - tak ada gigi
 
kima - kancing
kiming - dipegang-pegang
 
kimpus - semakin kecil
 
kimul-kimul - sentiasa mengunyah  (tak ada gigi)
kipai - terpelanting / terlempar
kipit - sempit
 
kipung - makan ikan
 
kirip – mengecilkan kelopak mata / cahaya lampu tidak terang
 
kisut (bakisut) -  1. ngesut  2. kempis, berkerut (kulit).
 
kitar - beralih sedikit, bergerak sedikit
kitihan - makanan ringan
 
kiting-kiting - dijinjit
 
kiwa -kiri
 
kiwang -  dipotong sebahagian kecil
 
kuantan - periuk
 
kubas - luntur warna
 
kubui - mandi
kudup – lampu tak terang
 
kuhup - terkurung dalam keadaan panas
 
kukuar (kakuar) - galah
 
kukulai - burung hantu
 
kukut - diambil dengan kasar dan banyak menggunakan tangan
 
kulaan - saudara dekat
kulacak - diremas, dijamak, dicakar
kulahai - bongkar
 
kulanda - sirsak / nangka belanda
kulang kisar - gelisah
 
kular - kuyu (mata), sendu
kulayak - di buka
kulimbit (kalimbit) - kulit
 
kulir - malas
 
kuloh - pelit, rakus makanan
kumai - se isi rumah
kumbah - mengibas kain untuk membuang sampah
kumpa - pompa
kumpai - rumput
kumpang - sarung parang, pisau, keris atau pedang
kumpai - rumput
 
kunat - tanda pada kulit berkas luka
 
kuncang - goncang
 
kungkuak – kokok ayam
kunyuk-kunyuk - mundar mandir
 
kurihing - senyum
 
kurinah - sengaja, khusus.
kuring - koreng, kudis
 
kuringis - merintih (kesakitan), teresak-esak
 
kuriping - bersisik
 
kuritis - dikorek menggunakan kuku jari
 
kurup - redup
kustila - pepaya
kutal - guntingan rambut tak rata
 
kutang - Beha
kutil - makan atau ambil sedikit-sedikit
 
kutung - tudung kepala
 
  
 



L
laai - habis 
lacit - meresap keluar, bocor
 
ladar - ledar (rasa), suam (air), demam(awak)
 
lading - pisau
 
laih - cape, penat
 
laip  - hilang, pingsan
lajak - selalu dipakai
 
lajang - masih sendiri (bujangan/gadis)
lakasi - cepatlah
 
lalapan - sayur-sayuran
 
lali - lupa / pikun
 
lamak - gemuk
 
lamari - almari
 
lanah - cair
 
lancat – sakit celah kaki (kutu air)
landap - tajam
 
landas - air deras
 
landau - tidur kesiangan (bangun kesiangan)
langgar - surau/madrasah
 
langis - habis tak ada yang tertinggal
 
langkut - gigi bagian bawah kedepan
 
lanjar - panjang akal
 
lanji - genit, gatal melihat perempuan
lanjing - keadaan yang mengelebeh (seperti getah) / duwer
lanjung - bakul besar biasanya yang boleh diletakkan dibelakang (tas ransel)
lantih - orang yang berbicara terus, biasanya perempuan
 
lanting – rakit
 
lapai - menyapu tubuh dengan air
 
larang - mahal
 
lareng - garing
 
latang - rasa air macam hangus
 
latat – warna hitam
laung -  pakaian adat pahlawan banjar (topi berbentuk kerucut)
laus - sejenis tumbuhan macam lengkuas
 
lawan /awan/ wan - dan
 
lawang - pintu
 
lawas - lama
 
lawatan - pergi memenuhi undangan.
layat - liat , melempem
layau - 1. melimpah, 2.merayau, menyimpang ketempat lain
 
layip - pitam, marah sekali
layur - dilalukan diatas api supaya layu
 
libak - kawasan berlopak / atau berlubang sedikit
 
libas - sudah habis musim
 
libur – api yang besar
lihum - rasa kesukaan, senyum yang ditahan
lijau – basah dan berair
 
likah – kata tambahan / penegas bermaksud seperti begitulah!
 
likit - menyalakan api
lilik - memandang, mengincar (ingin)
 
lilip - memasukkan lipatan hujung/tepi kain kebawah kain atau tilam dsb.
 
limbah – terjatuh dari pautan asalnya
 
limbak - tumpah, melimpah karena penuh
limbui - basah kuyup oleh peluh
 
limir - lembek macam berair
 
limot - berlumur dengan minyak yang banyak
 
limpak - sumpek / lecet
limpap - penyok ( besi / plat  yang terbentur sesuatu )
 
limpas - terlampau penuh
 
limpat - melebihi hari
limpih - penyek / gepeng
limpua - berlebih
linak - becek
lincai - di injak-injak
 
lincip - runcing / tajam
 
linek - lumat
 
lingai - kawasan semak yang telah dibersihkan
 
lingir - tuang air ke cangkir
lingis - habis tak tinggal sisa
 
lingkah - hilang kesan warna/kotoran
 
lingkang - langkah
 
lingkuk - bengkok
 
lingkup - dikemaskan (kelambu / kain) /
 
lingo - jemu, bosan
lingsak/ lungsak - luka, kulit tergesek, lecet.
lintip - mengecil
 
lintuhut - lutut
 
lipih - lipat dan masukkan kedalam
 
lipung - melepasi, melebihi
 
lipus/ lupus - melebihi
 
liput - ditudung rapat
 
lirip - iris
liso -  layu (buah yang terlalu tua)
liung - ditinggal, tidak dikira
 
liup/liut - pingsan
liut - menjadi lemah
luai - sejenis penyakit tanaman
 
luak - muntahkan
 
luang - lubang
 
lucung - terlepas
 
ludus - jalan dalam semak yang sudah terang karena sering dilalui
 
luhau - orang yang banyak cakap (biasanya lelaki)
 
lukop – tindih dengan badan
 
luloi - tercecer
 
lulok - kawasan tanah yang berlumpur
 
lulon - menggulung benda panjang dan besar (spt tikar)
 
lulungkang - jendela
luman - belum
 
lumbah - lebar (kain)
 
lumbus - bocor bahagian bawah
 
lumor - . lumur, sapu
 
lumus - habis bulan
lunau - becek
luncup - runcing, lancip
lungkas - suara yang jelas dan tegas
 
lungkup - ditutup / ditindih dengan badan
 
lungsak/ lingsak - luka, kulit tergesek
lungur - botak, gondol
 
lunok batis - bahagian belakang betis
 
lunta - jala
 
luntang-lanting - tidak tentu arah
lunuk (batis) - bahagian belakang betis yang berdaging
 
lupus/ lipus - melebihi
 
luput - tidak kena sasaran
 
lusukan - ikan gabus yang beranjak besar
 
luyut - melepuh
 



M
maanjal - mengganjal 
maanyat - lembut dan boleh menganjal (cth: tilam maanyat)
 
maarit - merasa sakit/ susah
 
macal - degil, nakal
 
macan - harimau
 
madam - pergi merantau
 
madat - candu
 
madayi - patutlah
 
magan - boleh
 
magun - masih
 
mahalabiu - berkata mengada-ada
mahampinak - memelihara
 
mahapak - mengolok-olok, mempeleceh
mahayaakan - rasa bimbang, takut
 
maheng - liat, keras (kayu)
 
mahingak - susah bernafas
 
mahingal - nafas tersengal-sengal
mahingut - mencium bau yang kuat
 
mahirip - serupa, sama, seakan-akan
 
mahong - bau maung
 
mahulut - mengejek
 
mahuruni - menemani, menjaga
 
maigau - mengigau
 
maigut/mainyut - rasa sakit/seperti ditusuk
mailangi - silaturahmi
maingkang - jalan mengengkang
 
maingking - berjalan biasa dengan cepat
mainyut/ maigut - rasa sakit/seperti ditusuk
maka am - oleh itu, itulah
makacil - bibi
malacung - melompat
 
malah - haus hendak minum
 
malala - membuat minyak dari santan kelapa
 
malalap - memotong halus-halus (sayur-sayuran)
 
malalar - merebak, melebar
malalur - tidur hingga siang, lambat bangun.
 
malapuk - lepak
 
malarak - mengembang, kembang
 
malaran - lumayan / sekurang-kurangnya adalah juga
malatik - baru tumbuh, bercambah
 
malatop - melecet / pecah
malibur - api besar dan naik keatas
 
malikap - melekat / menempel
malilik - mengorat, teringin
 
maling - pencuri
 
malingor - berbau
 
malining - mengkilat
 
mamadar - 1. nasi sudah masak tapi dibiarkan supaya kering,
 
mamadar - 2. berbaring-baring setelah terjaga dari tidur.
 
mamak - empuk
mamarina - saudara dari bapak/ibu
mamandir - berbicara
mambangsing - mengganas
 
mambarangat - rasa panas
 
mamicak - kuat tidur
 
mampilak - putih sekali
mampunut - keadaan membesar dan timbul membengkak spt bisul.                            
manabun - menyembunyikan 
manahakan - membayangkan 
manambirau - menggertak
 
manangkul - menyangkal
 
manau - 1. ikan timbul kerana mabuk( musim banjir). 2. sejenis rotan (kecil)
 
mancabur - jatuh /tercebur dalam air(benda besar)                                                         mancacau - lari dengan cepat / laju
mancaplok - jatuh kedalam air(benda kecil)                                                                       mancaricit - suara yang timbul akibat gesekan.
mancarucus - berbicara cepat
 
manciar - meleleh air liur
 
mancicing - pecut lari / lari ketakutan
mancigu - cekukan / tersedak 
 
manciling - membeliakkan mata, terbelalak, seperti mata yang mau keluar
 
mancirat -  bersinar
 
mancirop - masuk dengan cepat (dalam air)
 
mancok - rujak, makan buah-buah asam/pelam/jambu mentah/muda.
 
mancurat - memancur, muncrat
mandah - terbakar
 
mandam - terpaku
mandangani - menemani
 
mangalihum - berbohong
 
mangalunyur - meluncur
 
mangaradau - berbicara tak tentu arah
mangaramput - berbohong
 
mangaruh - berdengkur
 
mangarumbungi - mengelilingi sesuatu
 
mangayumuh - berbicara tak jelas seperti sengaja hendak menyembunyikan sesuatu
manggah - penyakit asma
manggalugur - api besar
manggalur - bunyi menderu
 
mangganang - merasa rindu, kangen
manggani'i - menolong
 
manggarunum - bersungut
manggiring - mengikut
 
manggisit/mandisit/gisit - nyaris / hampir saja.
manggurak - mendidih
 
mangincang - berjalan cepat
 
mangkir - mengelak
maniwas - menuduh (menyalahkan orang lain)
manjelujuk - rasa hendak muntah
 
manjul - memantul
 
manjuur (manyuur) - berlalu pergi
 
manoh - pendiam
 
mantuk - balik, cukup
 
mantuk mara - pergi balik (pulang pergi)
manuala - sangat tua/ lama
 
manuha'i - menjadi ketua
 
manumat - usaha memulakan kerja.
 
manungkali - Betampung tawar ( ritual sebelum memulai suatu acara )
manyalingit – rasa terlalu panas/ pedas
 
manyapung - mendekut burung
 
manyinggai - membuka / menyahut
 
maragat - ikut jalan pintas
 
maraha - tak apalah! biarlah!
 
maram - mendung
 
marancis - terpercik
 
marangut – masam muka
 
maras - kasihan
 
marau - rambut tak berminyak
 
marawa - menyapa
 
mariga - kekenyangan makan keluar bunyi
marina - saudara Ibu/ Bapak
marinaan - anak saudara
 
maririp - menghiiris/memotong halus-halus (sayur-sayuran)
 
marista - sedih
 
maritam - pulasan, jenis buah seperti rambutan
mariwa - melihat jerat, perangkap, jaring dsb.
 
maruwai/miruwai - hubungan antara menantu dengan menantu
 
maruut - sangat berat
 
masigit - masjid
 
matan - dari / asal mula 
matuha - bibi tertua
mati/pati - tak berapa
 
mauk - mabuk
 
maulah - membuat
 
maumat - boleh ditarik-tarik (flexible)
 
maunjun - mancing
 
maunyut - lentur (seperti per pegas yang ditekan ) / menganjal
mawah - risau, bimbang, susah hati
 
mawaluhi - menipu
 
mayu - cukup
 
mimak - jinak
 
minek - pening / pusing
mingar - hidung besar
 
mingsang – sengau
 
minjangan - rusa
 
mintuha - mertua
 
miris - bocor
 
mitak - hidung penyek
 
muak - muntah
 
muar – marah
 
mucai - tak terurus
 
mucil - cerewet, tak ikut kata
 
muha - muka / wajah
muhara - muara / awal / depann
mulong - jelaga / hitam pekat
mulud - maulud
 
mumui - berdarah dengan banyak
 
mumut - reput, mudah koyak (kain)
 
mun/ amun - jika
 
mungau - tak senonoh
 
mungkana - kain untuk sholat khusus wanita
mungkung - bentuk cekung
 
muntung - mulut
 
muriat - rasa tak enak badan, seperti mau demam
muring - kotor
muru' - cuaca mendung
 
muyak - jemu / bosan
 

Untuk informasi lengkap Tentang kamus Bahasa Banjar klik disini



N
nahap - teguh, tahan 
namuni - menemui
 
nanar - senantiasa sama, tidak berubah
 
nandu/pinandu - kenal
 
nang - yang
 
nangguh - tebak / agak
 
napa - kenapa
 
napa-am - itulah!
 
naran - betul, benar
 
nauhan - orang yang serasi bercocok tanam atau berternak, serba jadi
 
naung - teduh
 
naya - itu
 
ngalih - susah
 
ngaracat - mengecut
 
ngaran - nama
ngayatap - tak berhenti buat kerja (kerja kecil-kecil)
 
nginang - makan sirih
 
nginging - bunyi berdengung ditelinga
 
ngingir - rasa linu di gigi
nginum - minum
 
nguliat - mengeliat
 
ngulintar - curi tulang
 
ngulintir –  terkeseng-keseng
 
nimbai/timbai - membuang
ninip - amat berhati-hati, teliti
 
nuheng - membelah dengan kapak
 
numbi - naik taraf, membesarkan (rumah)
 
nungkali - menepung tawar ( ritual selamatan )
nyaman - sedap, enak, senang
 
nyanyat - berulang-ulang, mau lagi
nyarak - api yang besar
nyinggahi - singgah, mampir
nyingga’i - menyahut panggilan




O
obah - ubah
obat - obat
obeng - obeng
obor- obor
odor - uzur,tua,lemah
ogor - taruhan
ojor - odor
oko - baoko
olah - olah,buat
oleh-koleh
omeh - cerewet
oncom - oncom
onde,onde-onde -(kue)onde-onde
ongkoh - engkoh,tauke
ongkos - ongkos
onta - onta
opor - masakan,pindahkan
otang - hutang
oto - baju oto,tutup dada





P
paasian - patuh, menurut ( kata orang tua )
pacang - untuk, agar, bakalan
pacul - tanggal
 
padah - kata, memberitahu, bilang
padak - hidung rasa tersumbat
 
padar - panaskan
 
padu - dapur
 
pagat - putus
 
paharatnya - dalam keadaan, pas, paling sibuk
 
pahin = ??
pais - pepes ikan
painjinan - tempat memesin getah keping
 
pair - seret karena terlalu panjang
 
pais -  ikan/kue dikukus dalam daun pisang
 
paja - pekasam, di awetkan
pajah - padamkan api
 
pajal - ditimbun, ditumpuk (kasar)
pakulihan - pendapatan
 
palak - asap
 
palingau-palingau - tengok kiri kanan, melihat kebelakang
palilak - buah teratai
 
palipitan - sisi kain yang dijahit
 
pamalar - pelit 
 
pamali - berdosa, sesuatu yang dilarang agama
 
pambarangan - sembrono, menaruh bendaa sesuka hati
pambuong - bahagian tulang atap rumah
 
pamburisit - penakut
 
pampah - dilanggar
 
pampan - lubang yang tertutup
 
pamuga/ puga - permulaan
 
pancau - tinggi
 
panci - periuk
 
pandal - alas
 
pandir - berbual
 
pandit - surut
 
pandudian - paling terakhir
pang - lah!
 
pangkih - potongan kayu
 
panjar - bayar di depan
 
pantar - sebaya
 
pantau - lempar
 
panting - sengat
 
papaci - kaca
 
papadaan - sesama kita
 
papai - dileraikan dari tangkai, dicipratkan
papajangan -  tirai penghadang
 
papajar - pengeras (pengobatan tradisional)
 
papak - 1. penuh   2. tepuk(tapak)
 
papari - sayuran
paparujuk - berjalan mundar-mandir tak dapat benda yang dicari
 
papatin - hari istimewa, andalan
papikang - kelengkang
 
papikat (pipikat) - ajimat, benda yang dipercaya membawa keberuntungan
parada - bahan berkelip-kelip dibaju/ kertas
 
paragahan - pura-pura, menunjuk-nunjuk
 
parak - dekat
 
parani i - pergi menyusul
 
parawaan - suka menegur
 
parayaan/ paraya - tak payah, tak perlu
 
pariannya - misalnya
 
paring - buluh
 
pariyannya - misalnya
 
parudan - alat untuk memarut kelapa
 
paruna - cantik, kacak
 
parung - salai/ bakar
 
patak - sembunyi
 
pates - tapis
 
pati/mati - tak berapa
patis - petis
patuh - kenal
 
patuhan - kenalan
 
paung - benih
 
payat - suara parau
 
payu - laku
pian - anda
picak - buta
 
picik - pencet, tekan
 
piit - bersembunyi
 
pilai - miring / bengkok / tidak pas posisinya.
pina - seolah-olah
 
pinandu - kenal
 
pingkalung - lempar dengan kayu / benda panjang
 
pingkur - tidak lurus / bengkok
pingkut - pegang
 
pingsar - menahan rasa yang teramat sakit
 
pinjung - penjuru, terpencil
 
pintang/pintangan/ tapintang - mentang-mentang/ kebetulan
 
pipikangan - pangkal paha sebelah dalam.
 
pipikat (papikat) - ajimat, benda yang dipercaya membawa keberuntungan
piragah - pura-pura, menunjuk-nunjuk
 
pirik - di ulek-ulek
 
piruhut - pegangan kuat supaya tidak terlepas
 
pirut - miring, tidak pas kedudukannya
pisit - kencang (ikatan), ketat
 
puang - kosong
 
pucirin - llimbah dari dari dapur.
puga - baru, yang permulaan
 
pukah - patah
 
pukung - bayi dibuaian dalam keadaan duduk
 
pulang - lagi
 
pulir - sapu bersih
 
pumput - pikiran yang mentok.
 
punah - selesai
 
pundung - bedung
 
pundut - bungkus
 
puntal - digulung(kain)/ ikatan tali
 
puntalan - gulungan
 
pupu - daging paha (ayam)
 
pupudak - nama sejenis kue
 
pupuh - pukul dengan kayu dll
 
pupul - patah bahagian atas/ hujung
 
pupur - bedak
 
puput - alat untuk meniup api kayu (dapur)
 
puraca - ular air, perca kain
purici - jorok
puritik - bintik
 
puritikan - berbintik-bintik
 
puruk - pakai
 
purun - tak malu
 
purut - lurut, lepas.
pusang - keluh kesah, mau marah
 
pusut - gosok dengan perlahan dan penuh kasih sayang
 
putik - petik
 
puyau - sejenis ikan sungai seperti ikan mas.



Q
Database Bahasa Banjar Balum Tatamu - Belum Terdapat Database Bahasa Banjar




R
raat - suara serak 
raba – sentuh
racap - kerap, selalu, sering
ragap - peluk, dekap
 
rahai – tanggalkan satu persatu, hancur satu persatu
rahat - ketika, sedang
rajak - tikam dengan benda panjang dan tajam
 
rakai - rusak
 
rakat - akrab, akur
rakungan - tenggorokan, jakun
ramba - berdaun lebat, rimbun
rampit - rapat
 
ranai - senyap, diam tak bergerak
rangat - retak
 
ranggam - ketam kayu
 
ranggaman - ketam padi / ani-ani (alat untuk memanen padi)
ranggi - nekad
 
rangka - lahap macam kelaparan sangat / rakus
ranjah - tabrak
 
rantang - mangkuk sususn / tingkat
 
rantas – 1. tetas  2. rentas / robek
rapai - tertanggal dari tangkai
 
rapas - rapuh, mudah hancur
 
rapok - rangup
 
rarawaian - tidur-tidur ayam
 
rasuk - sesuai
 
ratik - sampah
 
raub - himpun dengan tangan
 
raum - pitam
 
rawa - sapa
 
rawis - mengayun benda tajam
ricih - potong kecil-kecil
 
rigat/ igat - kotor
 
rigi - rela
 
rikai - patah dahan
 
rimbas - menebas dengan parang bengkok
 
rimbat - rembat, rentap
 
rimpe - pisang salai
 
rimpung - tangkap dengan kuat
 
ringkut - penat karena kerja berat
 
ripah - patah / cape
 
ripai - sekah
 
ripu - terlalu  masak / ketuaan (buah)
riwang - koyak/ robek sedikit
 
ruak - dituang ( bukan benda cair) dari bekas seperti bakul/ dulang
 
rubui - 1. berlubang karena rapuh  2. ditaburi
 
rudah - ludah
 
ruga –  lubang besar dalam tanah
 
ruha - keadaan yang besar, susah hendak diangkat.
 
ruhui - selesai, berhasil, bisa
rukat - cakar, berkelahi
 
rumbih - tanah runtuh / longsor
rumpis - keadaan yang koyak dan bocor (spt bakul)
 
rumpung - ompong
runggut - tarik dengan paksa.
rungkang - berlubang, robek
 
rungkau - ambil dengan tangan
rungkoi - tangkai (buah-buahan spt anggur)
 
rungkup - diterkam
 
rungung - tak berhidung
 
rupoi - rapuh
 
ruruk - tumpah / mengeluarkan barang dari suatu wadah.
rurungku(an) - bangsal
 
 



S
sabak - 1. pandangan kabur, 2.  tidak teratur / berserakan
sahan - pikul
 
sahang - lada
 
sahibar – sekadar
 
saing - rajin
 
saki - mengawan
 
salajur - terlanjur, kebetulan
 
salawas - selama
 
salayaan - kerja tak berfaedah
 
salimput - selimut
 
salok - kepung
 
salukut - bakar
 
salumur -kulit ular
 
sambadaan - tambahan pula
 
sambat - sebut, dibicarakan, mengatai orang
samir - mewarnai rambut
 
sampak - sampai batas (rapat)
 
sampiluk - daun yang dilipat untuk disikan adonan kue dsb.
 
sampiyan - anda, kamu (halus)
samparaka - tidak bersyukur, tidak sadar
 
sampuk - tersambung lagi, bertemu kembali / sua 
 
sampurut - memeluk tubuh karena sejuk
 
samunyaan - semua
 
sandal – sendal
sandat - terhenti, tidak bergerak karena suatu keadaan
sandu - buat hal sendiri
 
sanga - goreng
 
sangu - bekal
santuk - kena bagian atas karena terlalu tinggi
 
sapalih - sebagian kecil
 
sapambarian - artinya "terserah mau dikasih berapa"
saput - selimut
 
sarak - bercerai suami isteri
 
sarianan – sehari penuh
sarik - marah
 
saru - panggil
 
saruan - undangan, menjemput
 
sarubung - tenda / tarup, tempat menyediakan masakan bila ada undangan
sasah - kejar
 
sasain - semakin
 
sasar - semakin
 
sasarudup/sasarusup - berlari-lari dalam semak
 
sasingut/ sisingut - kumis
sasirangan - kain batik banjar ( kain Adar khas suku Banjar )
satayuhnya - dibiarkan bergitu saja tidak dirawat
satumat - sebentar
satumbang - 1. semenjak, 2. sekali saja
saumuran - seumur hidup
 
saung - laga
 
sawalas - sebelas
 
sawat - sempat
 
sayat - siat, potong
 
selipang - tarmos, tempat simpan air
 
selului - yang selalu
 
sembako - keperluan utama
sigar - segar
 
sihai - cuaca terang/baik
 
silang silu – bersilang-silang
 
silih - ganti pakaian
 
silip - simpan dengan baik
 
simbah - tepis
 
simbur - siram, simbah
 
simpun - kemas, susun rapi
simpurut - peluk tubuh karena kedinginan
 
sindu - badan yang tegap
 
singgang - duduk yang miring / tidak pas kedudukannya
singkai - muka
singkal - otot terasa sakit / pegal / letih
singkum - mengemas benda panjang seperti rambut atau rumput yang menjalar
 
singlang - juling
 
sintak - tarik dengan cepat dan paksa
sintar - senter, lampu sorot
 
sipung - tongkeng ayam
 
sirau – memadamkan api
sisil – menguliti kulit binatang
sisipuan - tersipu-sipu / malu-malu
sisiur - capung (dragonfly)
suah - pernah
 
suang - anting-anting, giwang, pearcing
suar - lampu sorot
suduk - tikam / tusuk
sugih - kaya
 
sulah - dahi luas / bagian kepala yang rambutnya rontok
 
sulait - terbelit
 
sulum - masukkan dalam mulut
 
sulungan - kolong
 
sumap - kukus
 
sumpal - tutup lubang (spt botol)
 
sunduk - kunci (pintu, tingkap)
 
sungeng - bunyi yang menyakitkan telinga
 
sungkal - gali
 
sungkup - menyembunyikan muka / badan
supan - malu
 
surangan - sendiri
 
suroi - sisir rambut
 
susuban - tertusuk benda tajam
 
sutil - mudah





T
taarunuh - mengerang menahan kesakitan 
tabah – sebesar tapak tangan
 
tabala - peti mati, keranda mayat
tabarubui - berciciran
 
tabarukat - terbungkar akar
 
tabarung - bertembung masa
 
tabarurut/ tabalurut - terlurut
 
tabarusuk - terperosok
 
tabat - empang
tabuk - membuat lobang
tabulaning - terbeliak
 
tabuncalak - terbeliak
 
taburahai – terburai
 
tacabur – terjatuh dalam air
 
tadas - lut ( tajam)
 
tadung - ular
 berbisa
tagah - semak, belukar
 
tagai - dibiarkan tak bertutup/ sengaja ditunjukkan
 
tagak - nampak seolah-olah
 
tagaknya - nampaknya, seolah-oleh
 
tagal - tetapi
 
tagalimpas - tergelincir
 
tagipak – tergesel
 
taguh - kuat, teguh
 
taguk - telan
 
tahaba/ tahaga - terjumpa
 
tahangkang - terkangkang
 
tahanjat - tersentak
 
tahur – melunaskan hutang, bayar
 
tajalak – kelihatan isi dalam
 
tajalipuk – terjatuh (sedikit kehadapan)
 
tajarungkup - jatuh tertiarap
 
tajihing (takujihing) - tterkoyak menampakkan isi
 
tajuhing - terjujul keluar
 
tajun - terjun
 
tajungkalak – terjatuh kebelakang
 
tajungkang - terbalik/ tertelentang
 
takai - sentiasa tersedia
 
takadilup - termasuk kedalam
 
takalulung - mengecut dan bergulung
 
takambit - bercantum
 
takarium - tersenyum
 
takariup - semakin mengecil
 
takipik - tersentak ketika tidur (biasanya bayi)
 
takisir - mengending,
 
takujajang - lari lintang pukang
 
takujihing -  terkoyak menampakkan isi
 
takulayak - tercabut kulit
 
takulibi - mencebekkan muka
 
takulidas - kulit terluka
 
takun - tanya
 
takurihing - tersenyum
 
takuringis - hendak menangis menahan sakit
 
takuringsing - berkerut muka kerana menahan sakit
 
takurisit - perasaan teramat takut
 
takurusum - berkerut muka kerana menahan sakit
 
takusasai - terkoyak kulit
 
takutan - takut
 
talah - selesai
 
talam - dulang
 
talasan - kain basahan
 
taleh - tembolok
talimpuh - bersimpuh 
talu - tiga
 
talukup - tertiarap
 
taluwalas - tigabelas
 
tamam - teguh
 
tambal - tampal
 
tambarungan - tempat mengisi ikan tangkapan
 
tambirau/ timbirau - sergah
 
tampaian - kelihatan
 
tampirai - alat menangkap ikan, macam lukah
 
tampiyaan - bengkak pada bahagian pangkal paha.
 
tampuluan - kebetulan
 
tampur - ditiup (angin)
 
tamur - pecah berkecai
 
tanai - tadah
 
tandar - alihkan dengan menolak
 
tandik - menari
 
(ta)tandak - berkumpul dibawah (air)
 
tandu - usung
 
tangat - tegah, larang
 
tanggalung – tenggiling
 
tanggar - letak diatas tungku
 
tangguh - teka
 
tanggui - tutup kepala/ topi
 
tangking - tangkai
 
tangkoi - topi
 
tangkur - ketuk
 
tantadu - belalang mentadu
 
tantan - berulang-ulang
 
tantaran – Pancing
tapai - tape
tapak - tepuk
 
tapakalah - dikalahkan
 
tapal - ditutupi
tapaling – terbalik,  atas jadi bawah, depan jadi belakang
 
tapalurut, tabalurut, tabarurut
 
taparangguh - keliru
taparaung - Bersamaan
taparunuk - bahagian badan yang agak gemuk
tapas - cuci kain
 
tapasan - kain cucian
 
taperancing - terpercik
 
tapih - kain sarung
 
tapintang - kebetulan/ mentang-mentang
 
tapuracik - terpercik
tarai - coba
tarait - berkait
 
taruhan - judi
taruhi - membayar
 
tarukoi/taparukoi - pendapat sama
tasalait – terbelit
 
tasalihu - keseleo
tasarungku - terjatuh ketika berlari
 
tasmak - cermin mata
 
tataguk - burung hantu
 
tatai- disusun sebelah menyebelah
 
tatakang - tidak bisa bergerak
tatamba  -obat
 
tatangkun - para-para
 
tatangkut - angkut-angkut (sejenis serangga rupa macam tebuan)
 
tatawa - ketawa
 
tating - diacungkan
taukung - terkurung karena sesuatu keadaan
 
tawak - lempar
 
tawas - obat air
tawing - dinding
 
tawir - kain penghadang, langsir
 
tayur - pancurkan
 
tihang - tiang
 
tiharap - tiarap
 
tihir - habiskan sampai kering
 
tiis - air yang semakin susut
 
tikap - lekat pada dinding
 
tikil - benda kecil yang menyebabkan permukaan tak rata.
 
tikin - tekan
 
timbai - campak
 
timbuk - timbus
timpang - alat menangkap ikan, lukah 
timpas - tatak dengan parang panjang
 
timpel - benda di sangkut kan
tingka - timpang
 
tingkau - tinggi
 
tingkaung - merangkak
 
tingkung - tangan tak lurus
 
tinjak - tendang dengan kaki
 
titik - membuat/membaiki parang /pisau
 
titir - berulang-ulang
 
tiwadak - cempedak
 
tiwas - tuduh
 
tuangan - bekas cetak
 
tubal - warna kain bertompok-tompok
 
tugal - membuat lubang untuk menanam benih
 
tugul -  tekun
 
tuha - tua
 
tuhing – memotong kayu (benda keras) dengan kapak/ parang
 
tuhuk - banyak sekali
tukar - beli
tukul - palu
tukup - tutup
 
tulak - pergi
 
tulau - warna yang tidak rata
tumang - berlubang 
tumatan - sejak itu
 
tumbar - heboh
 
tumbi - tambah,
tumbung – bagian
tumbung nyior – bahagian dalam kelapa ……
 
tumbur - banyak orang yang tahu
tumbus - tembus
 
tumpang – bertindih
 
tungap - makan dengan mulut
 
tungkal - tepung tawar
 
tungkaran - halaman rumah
 
tungkih/ tuhing - dikapak
 
tungkup - ditutup dengan tudung
 
tunjul - tolak
 , dorong
tunti - turut, susul
 
tuntom - teguk, gogok
 
tuntung - selesai
 
tunu - mencucuh
 
tureng - berjalur
 
tutoi - ketuk
 
tutok - tumbuk (macam tumbuk sambal)
 
tutuh - memotong dahan pokok
 
tuup/ tuhup - tutup
 
tuyuk – longgok



U
udak - mengolah makanan di aduk
udal - punggah.
 
udap - percikan ikan pada permukaan
 
udar -  keroyok
 
ugah - alih
 
ugai - mencari sesuatu sampai ketemu
 
uhu - tidak ada kualitas
uji - manja
 
ukang – gigit
 
ulai - pusing
 
ulihan - pendapatan
 
ulun - saya
 
uma - mama
umai - amboi
 
umbas - buas
 
umpah - boros
 
umpat - ikut
 
una - luak
 
unda - saya
 
undam - besen/ dulang kecil
 
unduh - mengambil buah dengan dipanjat, digoyang sampai jatuh.
 
ungah - menunjuk-nunjuk kesukaan
 
ungal - bergerak
 
ungap - buka mulut
 
unggal - tidak teguh, bergoyang
 
ungkai - 1. membetulkan kekusutan, 2. menunjukkan benda yang tersembunyi
 
ungkap - buka
ungkoi - keadaan badan yang sudah tua
 
ungkong-ungkong - duduk termangu-mangu
 
ungkosi - menanggung perbelanjaan
 
ungut - ter menung
 
unjuk - beri
 
unjun - pancing
 
unjut - jauh dipedalaman
 
unjut-unjut - terhenjut-henjut
 
untal - makan dengan cara terus telan
 
unyai - mengacak-acak rambut
upal - sudah banyak di nasehati
upang - bersandar/ berpegang
 
upong - sundang kelapa
 
urah - ejek
 
urak - buka
urang - orang
urangan - patung untuk menakutkan burung disawah
 
urik - rintik.
 
uroi - menjemur padi di matahari
utau - bahasa isyarat
 
utoh - nama gelaran bagi  lelaki
 
uyah- garam
 
uyuh - lelah



V
Database Bahasa Banjar Balum Tatamu - Belum Terdapat Database Bahasa Banjar



W
wadah- tempat untuk sayur
wadai - kue yang dibuat dari tepung
wajan- tempat untuk memasak
wajik- makanan yang dibuat dari ketan
wala - nakal, bandel
wani - berani
warik- binatang kera / munyit
wasi - besi
wadak - kasay
wagas - sembuh
wagil - sering
waham - salah sangka,keliru
wahana - alamat,pertanda
wahin - bersin
waja - baja
wakar - penjaga,satpam
wakas - akhi
walang - batal
walar - lumayan,mending
walatih - ulatih
walatung - rotan besar
walih - pasti
walik - ayam berbulu keriting
waluh - labu
walut - belut
wancuh - sendok nasi
wangsul - keluar,muncul
wani - berani
wanyi - lebah (madu)
wapak -ajimat
warah - olok- olok
warang - besan
waras - sembuh
wayah - zaman
widay - kere,tirai
wihang - rahang
wilanja - belanja
wisa - bisa



X
Database Bahasa Banjar Balum Tatamu - Belum Terdapat Database Bahasa Banjar



Y
yahudi - yahudi
yaitu - begitu
yakin - yakin
yaksa - raksasa
yakut - (permata)yakut
yamin - lagi
yasin - (surah)yasin
yat - lihat
yato - ya begitu,yaitu
yota - juta





Z
Database Bahasa Banjar Balum Tatamu - Belum Terdapat Database Bahasa Banjar

Untuk informasi lengkap Tentang kamus Bahasa Banjar Klik disini